Sabtu, 29 Januari 2011

Apalah arti sebuah “NAMA”?

“NAMA” sangat berarti!

Oleh karena itu Tuhan atau manusia memberi “NAMA” kepada orang yang dikasihi penuh dengan sangat perhitungan, bahkan seseorang yang sudah punya “NAMA” sejak lahir, setelah dewasa naik statusnya atau punya gelar, diganti atau ditambahi dengan “NAMA” yang dirasa jauh lebih baik dan berbobot. Karena “NAMA” menunjukkan mutu / bobot keberadaan pribadi yang empunya “NAMA” tersebut.
Lembaga Alkitab Indonesia dalam Kamus Alkitab yang terdapat dalam Alkitab halaman 352, menulis: TUHAN salinan “NAMA” ………Yahweh, karena pertimbangan “kepentingan” LAI menyalin [tepatnya mengganti] “NAMA ” pribadi dengan sebutan gelar “TUHAN”. Warga Negara Republik Indonesia pasti mempunyai TUHAN-Tuhan-tuhan, karena sila pertama dalam Pancasila berbunyi “Ke-tuhan-an
Saudara kita yang beragama Islam di seluruh dunia memiliki TUHAN ber “NAMA” , ALLAH-Allah-allah [tidak bisa disalin maupun diganti] rumahnya ka’bah di Mekkah, bersyukurnya Alhamdulillah artinya sukur kepada Allah, Kalau sholat [sembahyang=do’a] menghadap arah “kiblat”.
Sedangkan kita yang beragama Kristiani / Mesianic TUHANnya ber”NAMA” Yahweh, rumahnya di Sorga, saat menjadi [Anak] Manusia lahir “di bawah kolong langit” Kampung Baitlehem, ber “NAMA” Yeshua [Yun=Iesous, Ltn=Jezus, Ing=Jesus, Eyd=Yesus] yang artinya Yahweh “sedang” menyelamatkan umat-NYA, kalau bersyukur HalleluYah [Halal Le Yahweh = Puji Bagi Yahweh].
Oleh karena itu Nabi yang ber “NAMA” Yoel menulis dalam pasal 2 ayat 32 : Dan barang siapa yang berseru kepada “NAMA” Yahweh akan diselamatkan. Kalau kita merunut Kisah Kehidupan Bangsa Pilihan dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, terlihat jelas kedasyatan yang dimiliki oleh TUHAN berkepribadian / bersosok Bapa ber “NAMA”.
Yahweh. Dokter ber “NAMA” Lukas mencatat ulang pernyataan Nabi ber “NAMA” Yoel, dalam Kisah Para Rasul 2:21. Rasul
ber “NAMA” Paulus juga menulis pernyataan tersebut dalam Roma 10:13
Maka Dokter ber “NAMA” Lukas tersebut melengkapi dalam Kisah Para Rasul 4:12: Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam DIA [ber “NAMA” Yeshua], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada “NAMA” lain yang diberikan kepada [Anak] Manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Murid ber “NAMA” Yohanes menegaskan, dengan menulis perkataan [Anak] Manusia ber “NAMA” Yeshua dalam Injilnya pasal 10 ayat 30: Aku dan Bapa adalah satu.
Anak Manusia ber “NAMA” Yeshua dalam menjalankan Karya Agung Penyelamatan, disalib di bukit tengkorak pada perayaan Paskah tanggal 14 bulan
Nisan waktu itu bertepatan hari ke 6 yaitu Jum’at. 3 hari kemudian bangkit dari antara orang mati tanggal 16 Nisan, 40 hari kemudian tanggal 25 bulan Iyyar naik ke Sorga, lalu 10 hari kemudian pada perayaan Pentakosta tanggal 6 bulan
Sivan Rohulkudus turun “di bawah kolong langit” loteng Yerusalem, untuk menginsafkan manusia “di bawah kolong langit” atas dosa; lalu memimpin manusia tebusanNYA yang telah diselamatkan Bapa Yahweh dalam Yeshua Sang
Mesias melalui pertobatan dan dilahirkan kembali, yang masih tinggal di bawah kolong langit ini.
Akhirnya Dokter ber “NAMA” Lukas menyempurnakan “ pernyataan kebenaran” tersebut dalam Kisah Para Rasul 1:8. Tetapi kamu akan menerima kuasa (dan ketangguhan dan mujizat), kalau Rohulkudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-KU di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Sampai Samaria dan sampai ke ujung bumi [“di bawah kolong langit ini juga”].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar